Senin, 28 Februari 2011

Awal Pemahaman Kesadaran

m yang tidak mempunyai karma ba
Duduklah dengan posisi santai dan tenang, mata terbuka biasa, pandangan lurus kedepan. Perhatikanlah keadaan sekeliling dengan tenang dan jernih, lalu rasakan keadaan sekeliling ruangan keseluruhannya. Jangan memusatkan pandangan dan terfokus pada satu benda atau objek apapun, tetapi pandanglah kedepan dan rasakanlah keberadaan seluruh benda di hadapan kita tanpa keterikatan apapun. Rasakanlah, sehingga diri anda bagaikan cermin yang hanya menerima gambaran tanpa harus menimbulkan reaksi apapun.

Berusaha untuk memahami dan menyadari perasaan akan keberadaan dan keadaan dari semua gambaran yang kita lihat dan rasakan disekeliling kita tanpa memfokus pada object apapun yang timbul. Bilamana kita dapat memahami perasaan tersebut, kita akan merasakan keadaan gambaran yang kita lihat dan diri kita sebagai satu-kesatuan yang utuh dari keadaan yang tidak terpisahkan.

Bilamana kita telah dapat memahami keadaan ini dengan sebenarnya, perasaan kita akan menjadi lebih lapang, lepas, jelas, terang, dan jernih. Kesadaran terbangkitkan, sehingga gambaran pikiran tidak lagi dapat memperdaya kesadaran.

Berlatihlah dengan giat pemahaman dasar ini, karena perasaan lapang dan lepas yang dimaksud tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Perasaan ini hanya dapat dirasakan langsung oleh mereka yang menjalankannya dengan bimbingan langsung oleh guru atau master spiritual.

Bilamana telah dapat mencapai dan merasakan suatu keadaan yang lapang dan jernih, berusahalah untuk menjaga keadaan perasaan ini tanpa harus menimbulkan suatu keterikatan akan perasaan maupun gambaran-gambaran lain yang mulai saling bermunculan. Bilamana telah dapat mencapai dan merasakan keadaan ini, sebenarnya kita telah kembali mengenal Kebenaran Sejati dengan menggunakan KESADARAN, yang sebenarnya memang telah ada didalam diri sendiri.

Di saat anda merasakan sebagai satu-kesatuan dengan apa yang anda dengar dan lihat pertama kali, proses kesadaran ini akan membawa alam kesadaran sejati untuk bersatu kembali dengan intisari alam semesta. Inilah awal pembinaan kesadaran sejati untuk KEMBALI KE ALAM AWAL (BACK TO TAO). Kita adalah Tao, dan Tao adalah kita. Keadaan ini sulit dijelaskan dengan kata-kata, tetapi hanya dapat dipahami dengan kesadaran yang jernih.

Kemudian cobalah untuk berlatih mempertahankan keadaan dan perasaan yang dihadapi saat ini selama 5 menit. Sebagai mahluk yang tidak terlatih, sangatlah sulit untuk mempertahankan keadaan ini walaupun hanya dalam satu menit, karena di dalam benak kita mulai timbul berbagai macam gambaran-gambaran lain yang terus mengganggu dan berusaha untuk mengambil alih kesadaran awal kita. Bahkan tanpa disadari lagi gambaran yang timbul ini telah mengambil alih kesadaran yang pertama.

Walaupun mencoba untuk bertahan hanya dalam waktu 5 menit, rasanya sangat sulit sekali untuk menjaga keadaan dan perasaan pertama ini. Jangan langsung berputus-asa dalam menghadapi kendala awal yang timbul. Ini adalah halangan awal yang normal bagi para mahluk yang memang belum terlatih. Hal ini disebabkan karena sejak lahir manusia tidak pernah memahami akan kesadaran sejatinya, sehingga mereka terbiasa membiarkan gambaran-gambaran tersebut untuk selalu timbul hingga tidak terkendali dan tanpa disadarinya lagi.

Gambaran yang selalu timbul silih berganti disaat mencoba untuk tetap mempertahankan dan merasakan kesadaran di awal pertama tersebut saya namakan dengan PIKIRAN. Manusia sejak masa bayi terbiasa menangkap keadaan fenomena luar dengan mengandalkan pikirannya, Akhirnya ketergantung akan pikiran semakin kuat. Sehingga tanpa disadari mereka telah menjadikan pikiran yang selalu timbul tanpa kendali sebagai jati dirinya.

Disaat pertama kali kita mencoba untuk merasakan keadaan sekeliling kita tanpa menfokus pada objek apapun dan saat sebelum pikiran timbul, sebenarnya kita telah kembali pada jati diri kita yang sesungguhnya walaupun pada awalnya hanya beberapa detik. Disaat kita menyadari kejernihan kesadaran tanpa merasakan timbulnya ikatan-ikatan dengan fenomena dan keadaan luar, sesungguhnya kita telah kembali pada awal kebangkitan KESADARAN yang sesungguhnya. Inilah yang di maksud dengan Jati Diri yang sebenarnya, dan merupakan jalan awal kembali pada Tao dan Pencapaian Agung Sejati.

Sebagai mahluk yang tidak terlatih tentu tidak selalu menyadari timbulnya Pikiran, sehingga pikiran selalu dapat menguasai setiap saat tanpa henti-henti. Kesadaran Sejati yang pada awalnya murni tanpa noda, akhirnya tertutup rapat oleh ketergantungan-ketergantungan pikiran. Mereka menganggap bahwa mereka adalah master dalam diri mereka, tetapi sebenarnya mereka hanya sebagai budak dari kekotoran pikirannya. Bilamana mereka tidak dapat mengalahkan keterikatan dan keinginan yang ditimbulkan oleh gambaran pikirannya, bagaimana mungkin mereka berani menyatakan telah menjadi master bagi dirinya ?

Ketidak-tahuan akan Kesadaran yang sebenarnya hanya menyesat kehidupan manusia, sehingga apa yang mereka perbuat hanya sebatas mencari kebahagian untuk memuaskan gambaran keinginan dari pikiran. Dimana penjelmaan keinginan dari pikiran mereka yang tidak menyadari akan kesadaran sejatinya, merupakan suatu penjelmaan pikiran yang tanpa batas.

Mereka tidak mengetahui bahwa semakin besar keinginan yang timbul, akan semakin besar rasa kecewa yang akan di dapat. Akhirnya bilamana keinginan tersebut tidak lagi dapat terpenuhi, semakin besar pula kesedihan dan penderitaan yang dirasakannya.

Berhati-hati dalam mengartikan apa yang di maksud sebenarnya dengan Pikiran dan Kesadaran. Lepaskan segala teori yang pernah anda ketahui tentang pikiran dan kesadaran, karena kesadaran yang sesungguhnya jauh melampau segala teori yang dibentuk oleh gambaran pikiran.

Saya hanya dapat memberikan bimbingan dan petunjuk, tetapi hanya anda yang dapat menemukan dan kembali pada Kesadaran Sejati yang sebenarnya. Bagaikan seorang yang menjelaskan tentang rasa garam, Ajaran Pembinaan Kesadaran Sejati hanya menunjukkan dimana dan bagaimana caranya untuk mendapatkan garam, dan anda yang mencicipi rasanya. Harus dipahami bahwa kebenaran rasa garam yang sesungguhnya hanya dapat dipahami dan dimengerti bilamana anda sendiri telah mencicipi rasa garam yang sebenarnya.

Selanjutnya Kesadaran yang telah dipahami harus terus di bina, agar Kesadaran dapat selaras dan berpadu kembali dengan Roh Sejati. Kesadaran dan Roh Sejati merupakan dua hal penting yang sangat berhubungan dan tidak dapat dipisahkan, seperti seorang penunggang kuda yang membutuhkan kuda dan tali kelana untuk mengendalikannya.

Walaupun sesungguhnya Kesadaran dan Roh Sejati bukanlah hal yang terpisah sejak awalnya. Bilamana Kesadaran dan Roh Sejati telah terbangkitkan dan kembali berpadu seperti pada awalnya, maka pintu Kesempurnaan Sejati telah terbuka lebar-lebar didepan. Latih dan binalah selalu pencapaian ini, hingga mencapai Kesempurnaan Agung Sejati.

Bilamana anda telah memahami apa yang dimaksudkan dengan keterangan diatas, Saya mengucapkan “Selamat buat anda. Untuk pertama kalinya dalam kehidupan anda, anda benar-benar dapat menyadari Kesadaran Sejati sebenarnya yang memang telah ada sejak awalnya dalam jati diri anda sendiri”.

Sejak ribuan tahun yang lampau, Kesadaran inilah yang selalu berusaha diungkapkan dan dibina oleh para master-master Tao dan para guru-guru besar spiritual lainnya. Jika anda dapat memahami kesadaran anda yang sebenarnya, anda akan lebih memahami ajaran-ajaran para master Tao dan para guru besar tersebut. Sebenarnya mereka semua mengajarkan satu pembinaan dan pencapaian yang sama, yaitu dengan kejernihan Kesadaran Sejati mencapai Kesempurnaan Agung Sejati.
Dengan menyadari Kesadaran ini, anda telah memasuki pintu awal Kebangkitan Kesadaran yang pertama, yang berarti jalan menuju Kesempurnaan Agung Sejati telah terbuka lebar-lebar dihadapan anda. Janganlah anda hanya puas dan berbangga-diri dengan keadaan awal ini karena jalan mencapai Pencapaian Kesempurnan Agung Sejati (Pencapaian Tinggi Tao) masih jauh didepan.

Catatan Akhir:
Pahamilah dengan baik apa yang dimaksud dengan Kesadaran dan Pikiran, lalu binalah agar dapat mengerti alam ketunggalan dari Kesadaran Sejati.

Konsep dasar pengertian dari “Kesadaran dan Pikiran” dinamakan DUALISME ( Mind dan Delusion ) dari pikiran dalam beberapa cabang dari aliran agama Budha dan aliran agama Tao lainnya.

Konsep dan pengertian Dualisme pikiran sangat sulit dijelaskan kepada umat awa
ik yang kuat, Guru-Guru Besar Tao dan Buddha selalu menekankan pentingnya latihan puja bhakti, pembacaan mantra, meditasi, gerakan mudra, yoga, retreat, dan latihan-latihan lainnya.

Dengan melakukan puja-bhakti, pembacaan mantra, gerakan mudra, dan meditasi, sebenarnya kita melatih Kesadaran kita untuk dapat memahami apa yang dinamakan dualisme dari pikiran.
— Namo Uci Yauw Ce Cin Mu Ta Thien Cun —

Tidak ada komentar:

Posting Komentar